Abdur Rahman, Penyejuk ditengah Puasa 19 Jam di Inggris

Jpeg

Namanya Abdur Rahman. Sosok yang begitu kuidolakan selama 5 hari terakhir menempuh ibadah puasa 19 jam di UK. Tubuhnya kurus, berjenggot tipis, lengkap dengan logat khas Somalia.

Bagiku Abdur Rahman adalah pahlawan hidupku saat ini. Abdur Rahman lah yang memberiku sesuap nasi dan segelas minum. Tanpa dia, mungkin sudah kujalani 5 hari terakhir dengan kehampaan., kesendirian dan penuh kesusahan.

Abdur Rahman. .Oooohh Abdur Rahman. . .

Menulis tulisan ini, ku masih membayangkan senyumannya. .dan kebaikan hatinya. .Hahaha. .Alhamdulillah. .

Oke, Saya akan gambarkan sosok Abdur Rahman lebih detail. .

Abdur Rahman bukanlah seorang dermawan. .Abdur Rahman juga bukan para pejabat atau kaum bangsawan. Abdur Rahman adalah Takmir Masjid !!, lebih tepatnya Bos takmir di salah satu Masjid di sudut Kota Manchester.

Kenapa Abdur Rahman begitu spesial? Tak lain dan tak bukan adalah karena Abdur Rahman lah yang menjadi kepala komando pembagian takjil dan makanan gratis di Masjid Alfurqan Manchester.

Percaya atau tidak, Cukup panggil “Abdur Rahman”, beliau akan dengan cekatan mengantarkan kurma atau bahkan menumpahkan sebaskom nasi, lengkap dengan daging ayam dan kambing. Kawan, menu yang disuguhkan Abdur Rahman adalah menu ternikmat yang pernah kurasakan selama di UK. Menu itu nikmat bukan hanya karena datang disaat berbuka puasa tetapi juga GRATIS !!, haha.

Abdur Rahman dan takjil gratis di masjid adalah kesan pertamaku selama menempuh puasa di UK. Kesan yang begitu dalam, sekaligus menggugah nurani bahwa Ramadhan ternyata benar-benar bulan penuh keberkahan !!

Jujur saja kuceritakan, bahwa ku sedang dilanda ketagihan buka puasa di masjid. Alasannya bukan karena sengaja menghamba atau tak tau diri, tapi karena menikmati takjil di Masjid di UK jauh lebih bermaknakan persaudaraan.

Bayangkan, kami tidak saling mengenal, bahkan kami berbeda, ada yang putih, hitam, keriting, UK, Africa, Asia, tetapi ketika 1 tampan makanan sudah siap dilahap untuk 4 orang, semua perbedaan itu runtuh. Kami tertawa dan membaur dalam satu identitas. Kami muslim. .

Bagiku itu ajaib. Sungguh ajaib. Momen yang takkan terjadi jika bukan di Bulan Ramadhan.

Hikmah lain yang bisa kupetik adalah, takjil gratis itu diorganisir oleh muslim Somalia, sebuah Negara yang (maaf) sering kita sebut negara miskin dan brutal di Afrika sana. Kenyataan ini sekaligus menyontak sadarku, bahwa dibalik kesan yang buruk, bisa jadi tersimpan sebuah kemuliaan yang tak ternilai harganya.

Sekali lagi, Ramadhan mengajarkanku banyak hal tentang hidup. .

Selamat memetik hikmah Ramadhan. .

Untuk idolaku Abdur Rahman. .Ini bagian yang paling kusuka !!

Can I have more? Lamb Please. .

Jpeg

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

WC Captcha 98 − 88 =